Aku benci bila harus mengatasnamakan perbedaan ini . Aku sungguh tak suka bila hal ini yang selalu diperdebatkan . Miris memikirkannya , perih-perih yang menusuk sudut-sudut batinku . Apa salahnya bila menyatukan perbedaan ? Tahu kan ? Sistem demokrasi negara ini harus menyatukan setiap perbedaan . Entah kenapa, perbedaan yang satu ini sungguh sulit ditebak, siapa yang melarangnya ? Tuhan ? Salahkah bila umatnya saling mencintai dan mewarnai dunia ini dengan pelangi-pelangi asmara ? Tuhan , jawab pertanyaanku ! Aku tak ingin mendengar jawaban serupa, diam tak terdengar suara apapun . Apa aku harus lagi-lagi menitip pesan pada bintang . Yang aku pun tak tahu apa sudah disampaikan atau tidak, yang aku tahu, TAK PERNAH ADA JAWABAN !
Dua tahun sebelumnya…..
“Monic, kamu tau gak apa arti kamu buat aku ?”,tiba-tiba Mike bertanya begitu ketika kami duduk berdua memandang bintang diatas atap rumahku .
“Apa ? Mau gombal ya ?”,aku tersenyum .
“Gak, siapa juga yang mau gombal . Mau tau gak nih jawabannya ?”,Mike menggodaku .
Aku menyerah . “Iya deh, apaan sih ? Bikin penasaran aja “
“Kamu itu seperti bintang yang paling bercahaya di langit-langit yang selalu kita lihat tiap 3x seminggu ini . Aku suka lihatnya, paling terang sendiri . Aku gak pernah bosan lihatnya“,katanya sambil tetap memandang bintang yang paling terang itu .
“Ah, masa sih ? Bohong”,kataku pura-pura tak percaya .
“Terserah deh kalo gak percaya, yang penting aku kan udah bilang”,ucapnya sambil memandangku dan tersenyum .
“hmm, iya-iya . Percaya”balasku sambil tersenyum juga .
“Monic, kamu tau gak apa arti kamu buat aku ?”,tiba-tiba Mike bertanya begitu ketika kami duduk berdua memandang bintang diatas atap rumahku .
“Apa ? Mau gombal ya ?”,aku tersenyum .
“Gak, siapa juga yang mau gombal . Mau tau gak nih jawabannya ?”,Mike menggodaku .
Aku menyerah . “Iya deh, apaan sih ? Bikin penasaran aja “
“Kamu itu seperti bintang yang paling bercahaya di langit-langit yang selalu kita lihat tiap 3x seminggu ini . Aku suka lihatnya, paling terang sendiri . Aku gak pernah bosan lihatnya“,katanya sambil tetap memandang bintang yang paling terang itu .
“Ah, masa sih ? Bohong”,kataku pura-pura tak percaya .
“Terserah deh kalo gak percaya, yang penting aku kan udah bilang”,ucapnya sambil memandangku dan tersenyum .
“hmm, iya-iya . Percaya”balasku sambil tersenyum juga .
Tiba-tiba terdengar suara mama memanggil . “Monic , sudah tidur apa belum ? Buka pintunya”
“Ada mama kamu , aku pergi ya . Kamu cepetan masuk kekamar”,Mike buru-buru berdiri bersiap hendak menuruni tangga sebelum mama tahu kami sedang diatap .
“Hati-hati,Mike . Good nite “,kataku sambil melambaikan tangan . Dah!
“Iya, kamu tidur yang nyenyak ya . Mimpiin aku, hehe”, ucapnya sambil terkekeh dan seketika saja dia sudah menghilang dari pandanganku . Secepat kilat menuruni tangga , turun dihalaman belakang rumahku dan segera pergi pulang kerumahnya yang hanya berjarak 2 rumah dari rumahku .
Aku segera masuk kamar lewat jendela . Ya, jendela itu penghubung antara kamar dan atas atap rumahku . Tempat favoritku diseluruh dunia . Tak ada yang bisa mengalahkannya . Tempat ku dan Mike .
“Ada mama kamu , aku pergi ya . Kamu cepetan masuk kekamar”,Mike buru-buru berdiri bersiap hendak menuruni tangga sebelum mama tahu kami sedang diatap .
“Hati-hati,Mike . Good nite “,kataku sambil melambaikan tangan . Dah!
“Iya, kamu tidur yang nyenyak ya . Mimpiin aku, hehe”, ucapnya sambil terkekeh dan seketika saja dia sudah menghilang dari pandanganku . Secepat kilat menuruni tangga , turun dihalaman belakang rumahku dan segera pergi pulang kerumahnya yang hanya berjarak 2 rumah dari rumahku .
Aku segera masuk kamar lewat jendela . Ya, jendela itu penghubung antara kamar dan atas atap rumahku . Tempat favoritku diseluruh dunia . Tak ada yang bisa mengalahkannya . Tempat ku dan Mike .
Hari ini tepat 4 tahun aku dan Mike berhubungan . Yap, pacaran istilah kerennya . Berawal ketika dia baru pindahan dari kota asalnya dipalembang . Tetangga baru yang cukup menarik , pikirku ketika pertama kali melihatnya . Beberapa bulan kami semakin dekat . Saling menghibur dan mengisi hari-hari dengan tawa dan melihat bintang . Kami menjadwalkan melihat bintang 3x seminggu . Tempatnya diatas atap rumahku . Dan, tidak lama dia menyatakan kalau dia sayang sama aku . Akupun yang saat itu memang memiliki rasa yang ternyata sama dengannya, memutuskan untuk menerima perasaanya . Menyatukan dua rasa menjadi satu . “Aku juga sayang kamu, Mike”,balasku ketika menerimanya .
“Makasih,nic . Kita pacaran ya,hehe”.
“Iya lah, masa gak”,aku mencubitnya saking gemesnya . Dia memang lucu , orang yang sangat istimewa buatku .
“Makasih,nic . Kita pacaran ya,hehe”.
“Iya lah, masa gak”,aku mencubitnya saking gemesnya . Dia memang lucu , orang yang sangat istimewa buatku .
Berbagai lembaran waktu kami lalui sangat sederhana . Kami sepasang kekasih yang menyatukan rasa dan mewarnai dunia dengan pelangi-pelangi asmara . Kami hanya mengharapkan datangnya cahaya bulan pada malam hari dan menyaksikan gelora cahaya bintang-bintang ciptaan yang maha kuasa . Yang kami sebut , ‘buatan Tuhan kita’ . Iya, Tuhan kita . Walau untuk sebagian orang tidak ada ‘Tuhan Kita’ untuk kami berdua . Kami tidak peduli . Menurut kami, Tuhan itu satu . Kami berbeda, tapi kami tetap satu . Kami hanya seperti sepasang merpati yang saling menyayangi dan berbelas kasih pada tuhan sang pencipta kami .
Hingga suatu ketika,ketika kami duduk diatas atap pula sambil memandang megahnya langit bersama butir-butir permatanya .
“Papa tadi ngebahas masalah jodoh . Katanya jodoh haru seiman . Itu maksudnya agamanya sama kan ?”,Mike membuka pembicaraan .
Aku tertegun . Sulit rasanya menyaring semua kata-kata itu . “Sepertinya sih iya , Mike . Kenapa tiba-tiba papa kamu ngomong gitu ?”
“Gak tau . Apa papa mungkin tau ya soal kita ?”,katanya sambil memandangku dengan tatapn bingung .
Sekali lagi aku tertegun . Kenapa tiba-tiba jadi membahas ini .
“Emang papa kamu tahu dari mana ya ?”jawabku seadanya .
“Makanya itu , aku juga gak tahu . Orang tua kamu juga ada yang tahu ?”,Mike langsung menanyakan pertanyaan yang langsugn membuat dadaku terasa sesak .
Aku merasa dipojokkan walau sebenarnya tak ada sedikit pun niatnya untuk memojokkanku . Hanya saja aku yang merasa seperti itu . Sungguh rasanya ingin berpikir , tapi entah kenapa pertanyaanya justru membuatku tambah bingung . Pertanyaan yang sudah selama ini tak pernah kami bahas .Pertanyaan yang selama ini tak pernah terlintas dipikiranku .
“Papa tadi ngebahas masalah jodoh . Katanya jodoh haru seiman . Itu maksudnya agamanya sama kan ?”,Mike membuka pembicaraan .
Aku tertegun . Sulit rasanya menyaring semua kata-kata itu . “Sepertinya sih iya , Mike . Kenapa tiba-tiba papa kamu ngomong gitu ?”
“Gak tau . Apa papa mungkin tau ya soal kita ?”,katanya sambil memandangku dengan tatapn bingung .
Sekali lagi aku tertegun . Kenapa tiba-tiba jadi membahas ini .
“Emang papa kamu tahu dari mana ya ?”jawabku seadanya .
“Makanya itu , aku juga gak tahu . Orang tua kamu juga ada yang tahu ?”,Mike langsung menanyakan pertanyaan yang langsugn membuat dadaku terasa sesak .
Aku merasa dipojokkan walau sebenarnya tak ada sedikit pun niatnya untuk memojokkanku . Hanya saja aku yang merasa seperti itu . Sungguh rasanya ingin berpikir , tapi entah kenapa pertanyaanya justru membuatku tambah bingung . Pertanyaan yang sudah selama ini tak pernah kami bahas .Pertanyaan yang selama ini tak pernah terlintas dipikiranku .
“Kok kamu nanya gitu, Mike ?”tanyaku balik .
“Ya, gak aja . Kita gak pernah ngebahas ini sebelumnya . Aku juga baru mikir sekarang . Salah ya kalo pacaran beda agama ?”Mike terus membahas masalah ini lebih dalam .
Aku merasa malam ini sungguh menyesakkan . Masalah yang tak ku inginkan . Apaan ? Perbedaan agama saja harus menjadi masalah besar . “Gak ah , Mike . Orang tua kamu aja kali yang terlalu negatif masalah agama “,aku seperti menyalahkan orang tuanya . Sebenarnya bukan itu maksudku .
“Lalu, bagaimana dengan orang tuamu ? Sama saja kan ?”,dia seperti menyindir .
Aku langsung sontak kaget . Apa benar yang baru saja dia ucapkan ? Apa aku salah dengar ?
“Mike, gak usah dibahas . Bahas yang lain aja ya”,aku sudah tak tahan membahas masalah ini .
“Terlalu lama, terlalu sakit nantinya”,tiba-tiba Mike mengatakan kalimat itu yang membuatku benar-benar ingin menangis rasanya .
“Maksud kamu apa , Mike ?”,aku mencoba menahan air mata yang sudah mengantri untuk segera keluar membasahi pipiku .
“Aku sayang sama kamu, tapi aku juga cinta sama orang tua aku . Kamu juga pasti gitu kan ?” , lagi-lagi dia terus menusuk ku dengan kata-katanya . Dia sepertinya ingin membunuhku ya ? Kata-katanya sangat mengiris sudut-sudut batinku .
“Mike, cukup ! Aku gak mau lagi ngebahas ini . Kumohon , cukup ! Aku gak peduli masalah itu . Kita saling sayang, ya udah . Buat apa peduli masalah itu”,aku langsung menangis . Tak tahan lagi membendung air mata ini .
Mike langsung memelukku . Dan menghapus air mataku dengan tangannya . “Iya, maafin aku,nic”
Semenjak kejadian itu, Mike berjanji tidak akan membahas masalah itu lagi . Dia memang tak pernah lagi membahas hal itu . Hari-hari yang kami lalui seperti biasa . Mikeku tersayang, Mikeku seorang . Tidak ada yang bisa memisahkan kami . Tidak satupun !
“Ya, gak aja . Kita gak pernah ngebahas ini sebelumnya . Aku juga baru mikir sekarang . Salah ya kalo pacaran beda agama ?”Mike terus membahas masalah ini lebih dalam .
Aku merasa malam ini sungguh menyesakkan . Masalah yang tak ku inginkan . Apaan ? Perbedaan agama saja harus menjadi masalah besar . “Gak ah , Mike . Orang tua kamu aja kali yang terlalu negatif masalah agama “,aku seperti menyalahkan orang tuanya . Sebenarnya bukan itu maksudku .
“Lalu, bagaimana dengan orang tuamu ? Sama saja kan ?”,dia seperti menyindir .
Aku langsung sontak kaget . Apa benar yang baru saja dia ucapkan ? Apa aku salah dengar ?
“Mike, gak usah dibahas . Bahas yang lain aja ya”,aku sudah tak tahan membahas masalah ini .
“Terlalu lama, terlalu sakit nantinya”,tiba-tiba Mike mengatakan kalimat itu yang membuatku benar-benar ingin menangis rasanya .
“Maksud kamu apa , Mike ?”,aku mencoba menahan air mata yang sudah mengantri untuk segera keluar membasahi pipiku .
“Aku sayang sama kamu, tapi aku juga cinta sama orang tua aku . Kamu juga pasti gitu kan ?” , lagi-lagi dia terus menusuk ku dengan kata-katanya . Dia sepertinya ingin membunuhku ya ? Kata-katanya sangat mengiris sudut-sudut batinku .
“Mike, cukup ! Aku gak mau lagi ngebahas ini . Kumohon , cukup ! Aku gak peduli masalah itu . Kita saling sayang, ya udah . Buat apa peduli masalah itu”,aku langsung menangis . Tak tahan lagi membendung air mata ini .
Mike langsung memelukku . Dan menghapus air mataku dengan tangannya . “Iya, maafin aku,nic”
Semenjak kejadian itu, Mike berjanji tidak akan membahas masalah itu lagi . Dia memang tak pernah lagi membahas hal itu . Hari-hari yang kami lalui seperti biasa . Mikeku tersayang, Mikeku seorang . Tidak ada yang bisa memisahkan kami . Tidak satupun !
Hingga kini…
Ketika aku hendak tidur , malam itu pukul sepuluh . Sudah larut dan mata ini sudah tak bisa ditahan seusai membaca novel yang baru saja kubeli tadi siang . Tiba-tiba , jendelaku seperti ada yang mengetok . Ya, ada seseorang yang mengetok-ngetok jendelaku . Itu Mike ! Untuk apa mike datang ? Ini bukan jadwalnya untuk melihat bintang . Sambil tersenyum aku membuka jendela .
“Keatap yok”,ajak mike sambil menarik tanganku .
“Tapi, ini bukan..”,belum saja aku menyelesaikan kalimatku dia buru-buru menarikku dan keatas atap . Kami duduk seperti biasa . Sambil memandang bintang dan berpangku tangan , Mike membuka pembicaraan .
“Aku sayang kamu”
Aku menoleh padanya, “Aku tahu , Mike . Sudah berapa kali kamu bilang itu ? Gak terhitung lagi”, jawabku sambil tersenyum .
“Aku gak mau kita pisah”,katanya lagi .
Aku heran, tapi kucoba bersikap biasa . “ Aku juga gak mau . Kan kamu udah tahu “,jawabku lagi namun disertai rasa heran . Bingung .
“Tapi….”,Mike seakan ragu untuk mengatakan sesuatu yang membuatku semakin bingung .
“Tapi apa mike ? Yang jelas dong . Ih, kamu kenapa sih ?”
“Besok aku balik ke palembang “tiba-tiba dia mengatakan rencananya yang sama sekali aku tak tahu .
“Liburan ? Asyik dong!”
“Bukan liburan . Tapi, pindah “dari raut wajahnya jelas sekali terlihat kesedihan disana .
“Kamu becanda , Mike?”tanyaku dengan rasa heran
“Gak,nic . Ini keputusanku orang tuaku . Mereka benar-benar tahu tentang kita . Dan mereka gak setuju “,Mike sontak langsung menutup mukanya dengan tangannya .
Aku benar-benar tertegun 100 kali lipat kini . Masalah ini terulang lagi .
“Kenapa kamu ngebahas ini lagi mike . Kamu kan udah…”,aku belum menyelesaikan kata-kataku tapi dia langsung berkata,
“Kalau gak malam ini dibahas , kapan lagi ? Besok aku udah gak ada disini lagi . Kamu mau aku pergi tanpa pamit ? Itu mau kamu ?”, Mike setengah berteriak ketika mengatakan itu .
“Jadi, kamu benar pindah besok ?”terdengar sedikit sesenggukanku . Ya, aku hampir menangis .
Kami terdiam . Aku tak pernah menyangka ini akan terjadi . Kami harus berakhir ? Aku tak pernah membayangkannya . Jahat ! Masalah ini sungguh jahat ! Tak memikirkan perasaanku .
“Benar kan ? Makin lama, makin sakit . Aku gak mau nyakitin perasaan orang tuaku . Hubungan kita emang gak bisa diterusin . Walaupun sebenarnya aku juga gak mau ini terjadi . Maafin aku, nic”,berat terasa suara Mike .
Aku tak bisa menjawab apa-apa lagi . Bibirku terasa kaku untuk mengatakan ketidakbolehanku untuk kepergiannya . Tapi apa hakku ? Toh, lebih berkuasa orang tuanya daripada aku . Aku juga menyadari ketidakbolehan orang tuaku . Yang selama ini tak aku hiraukan , tak kupedulikan . Tapi, kenapa harus sama mike ? Kenapa tidak dengan orang lain saja ? Aku sungguh menyayangi Mike , Tuhan .
“Sekali lagi maaf ya , nic . Satu hal yang harus kamu ingat . Aku gak akan ngelupain kamu .Makasih untuk tahun-tahun terindah aku disini yang selalu ada kamu yang mengisinya . Aku bahagia, aku bahagia karena kamu . Sekarang , aku harus ngelepas kamu . Kamu juga harus ngerelain aku . Doain aku dalam perjalanan . Dan, semoga aku temuin jodoh yang kayak kamu . Aku akan bilang ke jodohku itu, aku juga pernah nemuin cewek hebat yang sama kyak dia .Kamu juga, semoga nemuin jodoh yang benar-benar baik buat kamu”panjang lebar Mike mengatakan kata-kata terkahirnya sebelum akhirnya dia memelukku untuk terakhir kalinya . TERAKHIR KALINYA !
Ketika aku hendak tidur , malam itu pukul sepuluh . Sudah larut dan mata ini sudah tak bisa ditahan seusai membaca novel yang baru saja kubeli tadi siang . Tiba-tiba , jendelaku seperti ada yang mengetok . Ya, ada seseorang yang mengetok-ngetok jendelaku . Itu Mike ! Untuk apa mike datang ? Ini bukan jadwalnya untuk melihat bintang . Sambil tersenyum aku membuka jendela .
“Keatap yok”,ajak mike sambil menarik tanganku .
“Tapi, ini bukan..”,belum saja aku menyelesaikan kalimatku dia buru-buru menarikku dan keatas atap . Kami duduk seperti biasa . Sambil memandang bintang dan berpangku tangan , Mike membuka pembicaraan .
“Aku sayang kamu”
Aku menoleh padanya, “Aku tahu , Mike . Sudah berapa kali kamu bilang itu ? Gak terhitung lagi”, jawabku sambil tersenyum .
“Aku gak mau kita pisah”,katanya lagi .
Aku heran, tapi kucoba bersikap biasa . “ Aku juga gak mau . Kan kamu udah tahu “,jawabku lagi namun disertai rasa heran . Bingung .
“Tapi….”,Mike seakan ragu untuk mengatakan sesuatu yang membuatku semakin bingung .
“Tapi apa mike ? Yang jelas dong . Ih, kamu kenapa sih ?”
“Besok aku balik ke palembang “tiba-tiba dia mengatakan rencananya yang sama sekali aku tak tahu .
“Liburan ? Asyik dong!”
“Bukan liburan . Tapi, pindah “dari raut wajahnya jelas sekali terlihat kesedihan disana .
“Kamu becanda , Mike?”tanyaku dengan rasa heran
“Gak,nic . Ini keputusanku orang tuaku . Mereka benar-benar tahu tentang kita . Dan mereka gak setuju “,Mike sontak langsung menutup mukanya dengan tangannya .
Aku benar-benar tertegun 100 kali lipat kini . Masalah ini terulang lagi .
“Kenapa kamu ngebahas ini lagi mike . Kamu kan udah…”,aku belum menyelesaikan kata-kataku tapi dia langsung berkata,
“Kalau gak malam ini dibahas , kapan lagi ? Besok aku udah gak ada disini lagi . Kamu mau aku pergi tanpa pamit ? Itu mau kamu ?”, Mike setengah berteriak ketika mengatakan itu .
“Jadi, kamu benar pindah besok ?”terdengar sedikit sesenggukanku . Ya, aku hampir menangis .
Kami terdiam . Aku tak pernah menyangka ini akan terjadi . Kami harus berakhir ? Aku tak pernah membayangkannya . Jahat ! Masalah ini sungguh jahat ! Tak memikirkan perasaanku .
“Benar kan ? Makin lama, makin sakit . Aku gak mau nyakitin perasaan orang tuaku . Hubungan kita emang gak bisa diterusin . Walaupun sebenarnya aku juga gak mau ini terjadi . Maafin aku, nic”,berat terasa suara Mike .
Aku tak bisa menjawab apa-apa lagi . Bibirku terasa kaku untuk mengatakan ketidakbolehanku untuk kepergiannya . Tapi apa hakku ? Toh, lebih berkuasa orang tuanya daripada aku . Aku juga menyadari ketidakbolehan orang tuaku . Yang selama ini tak aku hiraukan , tak kupedulikan . Tapi, kenapa harus sama mike ? Kenapa tidak dengan orang lain saja ? Aku sungguh menyayangi Mike , Tuhan .
“Sekali lagi maaf ya , nic . Satu hal yang harus kamu ingat . Aku gak akan ngelupain kamu .Makasih untuk tahun-tahun terindah aku disini yang selalu ada kamu yang mengisinya . Aku bahagia, aku bahagia karena kamu . Sekarang , aku harus ngelepas kamu . Kamu juga harus ngerelain aku . Doain aku dalam perjalanan . Dan, semoga aku temuin jodoh yang kayak kamu . Aku akan bilang ke jodohku itu, aku juga pernah nemuin cewek hebat yang sama kyak dia .Kamu juga, semoga nemuin jodoh yang benar-benar baik buat kamu”panjang lebar Mike mengatakan kata-kata terkahirnya sebelum akhirnya dia memelukku untuk terakhir kalinya . TERAKHIR KALINYA !
“Mike, jangan pergi . Kumohon !”aku menangis sangat kencang .
“Monic sayang . Jangan nangis, ini udah kenyataan . Maafin aku ya “, dia menghapus air mataku dan berkata lagi , “aku harus pulang, takut nanti dicari papa . Selamat tinggal , aku akan selalu merindukan orang yang namanya Monic , cewek hebat , periang dan kuat . Dah !”Mike menuruni tangga sambil melambaikan tangannya .
Aku terbujur kaku disitu . Mike ? Benar-benar pergi . Ingin rasanya bumi menelanku ketika Mike sudah menghilang dari pandanganku . Aku terduduk dan berpangku tangan sambul menutup muka . Pecah sudah tangisku . Jutaan titik-titk air mataku menetes . Deras . Seketika hujan pun turun . Deras . Sangat Deras ! ku tetap saja duduk berpangku tangan sambil menangis .
Tuhan ! Kenapa kau pisahkan aku dan Mike ? Perbedaan ? Ini yang sangat kubenci . Kenapa harus ada perbedaan ini ? Bila dapat dihilangkan , tolong hilangkanlah . Siapa lagi yang akan menemaniku melihat ciptaanmu yang paling indah setiap malam di atas sini ? Siapa lagi yang akan menjadi sebab dari tawaku setiap kali duduk disini berpangku tangan sambil sesekali mengucap rasa sayang masing-masing ? Siapa ? Tidak ada jawaban bukan ? Kenapa harus kau pertemukan aku dan Mike bila akhirnya kau pisahkan sebegini perihnya hanya karena perbedaan yang juga kau ciptakan ? Perbedaan yang kurasa hanya hal sepele kenapa jadi begitu rumit . Aku sungguh benci perbedaan ini .
Bintang, sampaikan pada Tuhan, tolong hapuskan perbedaan itu . Cukup aku yang merasanya . Tidakkah engkau sedih bila begitu banyak orang yang akan terluka karena hal serupa denganku ? Tolong jawab pertanyaanku . Aku akan menunggu selama aku masih mampu untuk menyimpan segumpalan nafas ini . Aku akan menanti jawabannya .
This Is Me .. !“Monic sayang . Jangan nangis, ini udah kenyataan . Maafin aku ya “, dia menghapus air mataku dan berkata lagi , “aku harus pulang, takut nanti dicari papa . Selamat tinggal , aku akan selalu merindukan orang yang namanya Monic , cewek hebat , periang dan kuat . Dah !”Mike menuruni tangga sambil melambaikan tangannya .
Aku terbujur kaku disitu . Mike ? Benar-benar pergi . Ingin rasanya bumi menelanku ketika Mike sudah menghilang dari pandanganku . Aku terduduk dan berpangku tangan sambul menutup muka . Pecah sudah tangisku . Jutaan titik-titk air mataku menetes . Deras . Seketika hujan pun turun . Deras . Sangat Deras ! ku tetap saja duduk berpangku tangan sambil menangis .
Tuhan ! Kenapa kau pisahkan aku dan Mike ? Perbedaan ? Ini yang sangat kubenci . Kenapa harus ada perbedaan ini ? Bila dapat dihilangkan , tolong hilangkanlah . Siapa lagi yang akan menemaniku melihat ciptaanmu yang paling indah setiap malam di atas sini ? Siapa lagi yang akan menjadi sebab dari tawaku setiap kali duduk disini berpangku tangan sambil sesekali mengucap rasa sayang masing-masing ? Siapa ? Tidak ada jawaban bukan ? Kenapa harus kau pertemukan aku dan Mike bila akhirnya kau pisahkan sebegini perihnya hanya karena perbedaan yang juga kau ciptakan ? Perbedaan yang kurasa hanya hal sepele kenapa jadi begitu rumit . Aku sungguh benci perbedaan ini .
Bintang, sampaikan pada Tuhan, tolong hapuskan perbedaan itu . Cukup aku yang merasanya . Tidakkah engkau sedih bila begitu banyak orang yang akan terluka karena hal serupa denganku ? Tolong jawab pertanyaanku . Aku akan menunggu selama aku masih mampu untuk menyimpan segumpalan nafas ini . Aku akan menanti jawabannya .
0 Response to "Cerita Dari Sebuah Perbedaan"
Post a Comment
Komenan Di Blog Coretan Saya Sudah Memakai System backlink jadi Kalau Mau Komen Pilih Nama/URL saja biar Berbagi Back link